Siomay Terasa Lebih Nikmat

kerana dedikasi tak mampu diukur
HANYA dari pandanganmu yg bisa kabur
yang sekilas nampak di depan mata
tak selamanya selaras dengan fakta

Ingin rasanya lisan ini tertawa, hahahaaa
ada polemik, hanya dari urusan perut semata
balada sebungkus 'nasi padang' tanpa biaya
ah, mending beli siomay saja

yang diberi hanya yang lama-lama disini
yang bekerja tanpa terbaca, dipandang sebelah mata
standar filter-mu nampak diskriminatif
padahal yakin ada yang penuh inisiatif
langkahmu itu, sungguh desduktrif!

minim empati apalagi simpati
berujar seenak dan sesuka hati
padahal jabatanmu lumayan tinggi
apa empatimu sudah mati?

aahhh, sudahlah.
tak dianggap pun bukan mengapa
baiknya berkemas menjelang pukul tiga
karena siang ini, siomay terasa lebih nikmat

Berkubu dan Memobilisasi

mencari titik temu dari dua perbedaan,
yang jelas nyata dipertontonkan,
dalam ruang dan waktu yang sama,
hingga mengusik rasa dan peka

berkubu dan memobilisasi,
agar pertentangan itu terus terjadi,
dibumbui benci yang kian menjadi,
sentimen pribadi yang merasuki
entah apa yang dicari?

saat benci tak harus sangat-sangat
saat iba tak mesti ikut jua
kerana yang dikira baik mampu salah
yang dikira kakak mampu congkak

berdiri di atas kebenaran,
bukan bersama yang merasa benar, atau
yang dikondisikan tidak benar
maka harus hati-hati benar

kerana hati yang tiada dengki
mampu memilah mana yang murni
mana yang berusaha menghakimi
saat terpantik, bisa malah tak simpatik
bisa jadi justru tak berkutik

dan,
yang matang secara usia
jadilah telaga dalam dahaga
tidak menjelma api yang membara
memantik sekam dari dalam
menjadikan situasi kian runyam

sulit? rasanya tidak!
hanya perkara, mampukah berdamai?
dgn kebencian yg menggelora di dlm dada

Dinasti Oligarki

sebuah "negeri" yang dipandang kaya
harus terseok-seok seperti yg mau keok
sunat sana sini untuk terus beroperasi
apa cuma alibi...?
mengundang kekhawatiran,
menimbulkan kecurigaan
yg terus terbina pada analisa mendalam
kemana penghasilan itu bermuara...?
karena "rakyat" kini sudah pintar
terlebih dengan haknya yang dientar-entar
hanya perkara waktu, barisan itu bubar
menunggu sampai titik batas sabar
maka perhatikan ini...!
layak untuk "kalian" cermati
bila pada saatnya semua terakumulasi
kecewa dan doa sudah dikolaborasi
menembus langit mencapai arsy
Tuhan mendengar dan meridhai...
lalu keberkahan itu perlahan hilang,
kualitas dan kuantitas tak berkembang,
para ahli pun satu per satu mulai terbang,
kejayaan yang lalu hanya bisa dikenang,
dan dinasti oligarki yang dibanggakan
InsyaaAllah juga akan runtuh

Betapa Pahitnya Alur Birokrasi!

seperti dahulu, mereka berlaku
mengkudeta opini sehingga salah situ
syukur saja tak terpengaruh tampuk itu
klarifikasi dengan jalan yang tak kaku

always alias selalu
mencari nyaman tanpa bantu
banyak comment sungguh tak perlu
karena kalian sungguh tak tau

nyatanya,
kami yang kopral rasa jenderal
bermandi peluh sedikit keluh
tak adakah sedikit empati? atau
hanya mampu jadi komentator sejati

sayanggg...
manis di wajahmu
tak semanis ucapmu
karena kami tak butuh kata manis
sedang disana kalian tatap sinis

andai saja aku, kau dan mereka mengerti
betapa pahitnya alur birokrasi!

Centeng Petantang Petenteng

yakin baru beberapa langkah
sikap norak pun menambah-nambah
kerana tugas, menjadikan bungah
apa salahnya bersikap ramah...!
baik-baik tanpa perlu berlaku licik
lapor-lapor supaya jadi tersohor...?
sebab prestasi tak perlu mencaci
sebab naik tahta tak butuh citra
saat ingin dihargai,
mulailah menghormati
saat mulai menghina,
bersiaplah tuk terima
kerana tak ada akibat,
tanpa sebab...!
duhai centeng,
petantang petenteng

Terimakasih... Untuk Segenap Cinta

terimakasih untuk segenap cinta
yang telah terhimpun dan terjaga
disetiap waktu yg dilalui bersama
terukir indah dalam laku dan bahasa
atas banyak kelemahan,
kekurangan dan juga kekhilafan
serta sedikit keistimemawaan
dirimu mampu terima aku bak raja
yang menguasai sebagian
ruang cinta dihatimu...
suka, duka, letih dan bahagia
telah melengkapi kisah perjalanan
yang dihiasi liku nan terjal,
tapi aku yakin
akan ada bagian indah
disaat kita menjadi orangtua
hadir buah cinta yang tak cuma satu
bahkan dua, tiga, empat, lima
hadirnya jadi penghilang dahaga
penantian yang bermuara sempurna
karena Allah Maha Mendengar
juga pemilik skenario terbaik,
bagaimana kita memantaskan
untuk dipercaya dianugerahi titipan
dan InsyaaAllah...
saat itu akan tiba segera

Tentang Blog Ini


Laman

Pages

Popular Posts

Labels

Diberdayakan oleh Blogger.

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "