Ibu Pertiwi, Kirimkan Satria Piningit Itu…!!



Ibu pertiwi, dimana kau kini
kami rindu sosok ibu yang melindungi
mengayomi dengan segenap hati
bukan seperti mereka yang mengaku bapak negeri
pilar-pilar bangsa yang ternyata rapuh
yang membuat negeri ini menjadi runtuh
diselingi pertikaian yang penuh konspirasi
legalitas hukum mulai dipertanyakan
dimana keadilan...??
wahai ibu pertiwi,
sampai kapan kami harus meronta berpeluh darah
mengacungkan parang mengagungkan suasana perang
atau mungkin harus ada yang mati agar semua berhenti
cobalah tunjukkan kebesaran namamu
I.B.U  P.E.R.T.I.W.I...
namamu hanya sebatas nama, tetapi
raja yang tetap berkuasa
tak pernah ku dengar bapak pertiwi
namun rezimnya dirasakan hingga pelosok negeri
sudahlah...
jangan kau sembunyikan terus satria piningit itu
atau mungkin kau masih ingin melihat kami bertikai
baru disaatnya nanti DIA menjadi penengah yang suci…
aku muak,
tunjukkan kebesaran namamu,
kau pemilik suatu wilayah, I.B.U  K.O.T.A
tapi mereka yang mengaku raja mengacak-acak kotamu
dengan planning mega project yang tak jelas jluntrungannya,
hingga kami harus merasakan air menjadi sahabat setia
karena mega project itu G.A.G.A.L  T.O.T.A.L
Ibu pertiwi,
Kirimkan segera satria piningit itu...

Menghormati Tiga Dara Yang Bergengsi


dibalik baris terbelakang tiga dara terdiam

tak bersuara layaknya perahasia yang terbungkam
bertekuk diatas meja dengan kertas penuh rekam
tertegun penuh makna layaknya jarum dalam sekam

ahh…
kupasrahkan rangkaian angka itu dalam pikirnya
menuai hasil penuh tanya dengan amarah yang bergelora
sebongkah kepal rasanya ingin melayang ke arah muka
ku lampaikan benci yang memuncak dalam raga

seperti terdakwa yang siap dihakimi
atas salah yang belum tentu itu terjadi
muak dengan aksi yang penuh konspirasi
seperti hanya dia manusia yang berarti

yaaa…
tapi itulah kenyataan yang harus dilalui
nilai itu hak penuh mereka yang mencari
kualitas ilmu menjadi pertaruhan gengsi
lagi-lagi harus aku yang mengerti
menghormati tiga dara yang bergengsi

Menembus Lingkaran Konspirasi



setumpuk kisah mulai menampilkan fakta
tentang persatuan yang kian menjadi retorika
sejumlah raga mulai menunjukkan inilai saya
untuk sebuah eksistensi di depan sang penguasa

penuh dengan teori perubahan mimik wajah
sejumlah raga lagi-lagi kian hari kian berubah
entah asli atau hanya sekedar melepas salah
agar ternilai menjadi insan yang paling tergugah

tetapi…
kami harus berusaha mendobrak dan melakukan perubahan
menembus lingkaran konspirasi yang kian memburamkan
pandangan sang raja tentang arti sebuah pengabdian
tentang rasa yang dipenuhi kepekaan…

Bukan Sekedar Terlihat Penguasa Singgasana



kau ajarkan mereka tentang kata, tentang rasa dan tentang cinta
tapi apakah dalam hatimu tumbuh ketiga rasa yang terbaca…?
kau ajarkan mereka arti hidup, tentang peristiwa dan tentang asa
namun sudah benarkah ketiga kata yang telah terurai dalam alunan bahasa…?
berkaca dari peristiwa yang sudah terlaksana
menilik hasrat hati yang bergelora untuk membuka mata

yaaa…
mata hati mereka yang telah tertutup keindahan dunia
yang sekedar fatamorgana dan keelokan sesaat
aku yang terasing dalam lingkup yang tak kunjung bersahabat

tapi…
dalam kesedihan itu masih ada mutiara-mutiara yang sanggup meneguhkan
kokoh kuat bersatu melawan ketidakadilan meski hanya sebagian kecil
yang mampu berkata benar adalah benar…!!!
menilai kerja berdasarkan realita
bukan sekedar terlihat penguasa singgasana

Tentang Blog Ini


Laman

Pages

Popular Posts

Labels

Diberdayakan oleh Blogger.

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "