D.aripada W.arnai K.erusakan

sudah berkali aku menganalisa
setiap kata dan sikap yang terbaca
dari sekian interaksi yang terbina
sepertinya lebih dominan omong kosong belaka...

kita semua sama,
sama-sama di bawah
sama-sama bukan pemerintah
tidak ada yang berkuasa
karena aku, kamu dan mereka bukan penguasa
atau bukan pula yang hanya menerima gaji buta

kita semua berkarya
dengan cara dan tugas yang dipunya
bukan hanya duduk manis menghadap meja
dengan tangan diatas tombol S - D - W - A

disaat aku dan mereka bermandi peluh
kau masih duduk dengan tawa yang penuh
seperti tak ada sedikitpun simpati yang terpatri
pantas saja terbuang dari pusaran akademi

cukupkan sudah semua yang coba direkayasa
sudahi pula keluh yang terus diumbar kesini kesana
kedustaan ini itu yang sudah terlanjur terbaca
menjadikan kepercayaan akan hilang dengan sendirinya, dan
bila kondisi masih saja kau irikan
kata terdholimi masih terus kau utarakan
padahal faktanya posisimu yang paling menyenangkan
baiknya kau hijrah dengan aturan yang kau harapkan
Daripada Warnai Kerusakan

Hati-Hati D.E.H

berhati-hatilah dengan para pecundang
yang menjadikan kata keluar dengan gampang
menghalalkan berdusta untuk sesaat jadi menang
demi menutupi kekhilafan yang sempat tertuang
dalam secarik kertas
namun sayang sudah tak berbekas
sehingga tak ada bukti untuk mengupas
apa yang sudah pernah terlintas...
pendusta,
berstandar ganda,
sepertinya cocok ku sematkan tuk dia
yang berlagak pahlawan namun nyatanya lawan
berperan sebagai kawan tapi di belakang berusaha melawan
untuk sebuah eksistensi
berdiri bukan di atas inovasi sendiri...
sadarlah,
segera berubah,
jangan kau tetapkan yang lain terus salah
menuai aman agar tak dipersalahkan
dan aku harus mengingatkan
hati-hati D.E.H

Karena Kita Mau Pergi Kemana?

persekongkolan itu sudah masuk tahap yang mengkhawatirkan
bukan perkara aksi atau kudeta yang akan dilakukan
namun tentang pengaruh yang terus coba diterapkan
demi kepentingan dan kekuasaan suatu golongan

disana hanya sebuah ruang sempit yang dimungkinkan untuk kabur
daripada bertahan dan bersitegang hingga tercebur
kenapa tak kau pergi saja untuk merealisasikan asamu itu?
daripada menyemai benih kebencian yang kian subur

jika ruang ini yang kau anggap sudah tak murni
bukankah perkara mudah kau cari ruang yang lain lagi?
karena di luar sana selalu yang kau bangga-banggakan
tentunya bukan hal sulit untuk kau lakukan pembaharuan

kecuali bila bicara masalah negara
yang kian rusak porak poranda
sulit untuk bisa kabur cari yang sempurna
karena kita mau pergi kemana?

Menggaris yang Putih di Atas Hitam

Dalam setiap asa ada rasa...
Allah ciptakan agar kita punya jiwa
Tuk mampu membaca...
Dalam asa yg kian dicoba
Menggapai taqwa ...
Yang tak setiap orang bisa.
Ada kala Allah cb kita tak tahu
Sebab kita kadang sok tahu...
Hingga tak tahu mn yg hrs tahu.
Tanda kuasanya telah nyata...
Tinggal bagaimana dg kita
Mampukah?
Menggaris digaris hitam yg kelam..?
Mudah melukiskan hitam di atas putih,
Kenapa kau tak coba....
Menggaris dg yg putih di atas yg hitam...
Hingga indah terlihat karena yg tampak bukan lg yg hitam tapi...
Yang PUTIH....

~By : Diana Hasanah~

Coba-Coba Untuk Menantang

ikhlasnya hati lebih sering tak berarti
tulusnya tindak acap kali tak tersibak
semuanya dianggap biasa dan belum bermakna
meski totalitas sudah mencapai titik sempurna....

banyak tuntutan yang harus direalisasikan
namun hak masih belum segera dibereskan
tugas saja yang diberi hingga menumpuk tak beraturan
sedang disebelah mampu ketawa ketiwi keenakan...

salahkah bila adil itu coba dituntut?
atau hanya boleh menggerutu yang seharusnya tak patut
aslikah sikap itu yang sepertinya simpati?
atau hanya sandiwara untuk menyenangkan hati

mungkin santunnya kata sudah tak mampu mengetuk pintu jiwa
atau memang hatinya yang telah tertutupi keindahan dunia
yang pada waktunya harus bergerak dan bersuara lantang
karena mereka coba-coba untuk menantang...

Antara DA, Kebencian dan Himbauan Kebaikan



sepertinya masih bertahan dengan kebencian
namun tetap saja terus bertahan dalam ruangan
suara dan nada-nasa sumbang para gerombolan
pengacau dan perusak setiap titik ketulusan

apakah salah sebuah himbauan kebaikan…?
yang terwujud dalam sebuah kajian keislaman
atau mungkin hatimu semakin ternoda kebencian
hingga sudah tak mampu menganalisa,
menimbang segalanya dengan bijaksana
salah dan benar kau takar sama saja
karena yang menghimbau mereka
para penguasa yang berjaya

tak bisakah dirimu menahan semua
rasa benci yang kian menggema dan menggelora
sehingga mulutmu lebih pandai memilih kata
yang tepat tuk disampaikan kepada sesama

atau
dirimu menyalahkan posisi aku
yang berperan netral diantara mereka dan kamu
yang berusaha seimbang dalam menilai dan menganalisa
tak terpengaruh benci yang selalu kau semai
agar aku ikut-ikut segera menjadi pengikut
agar aku berani-berani mengaku terdzalimi, dan
agar aku terpengaruh supaya semakin keruh

semuanya tak masuk logika dan cara berpikir yang sehat
kebencian yang menyatu dalam hatimu semakin pekat
sehingga kamu tak lagi mampu membedakan
antara kebencian dan himbauan kebaikan


Seenak dan Sesuka Karena Jabatan yang Dipangku

aku muak dengan keadaan
yang masih saja terbohongi keadaan
menipu demi berlangsungnya kejayaan
sudah seperti kebiasaan yang tak terbantahkan

adakah sedikit rasa peduli...?
yang kalian cari peduli yang kami miliki
memerintah sesuka dan seenak hati
tanpa mencoba merasa apa yang terjadi

hingga akhirnya aku berontak
meski tak ku coba untuk teriak-teriak
hanya sedikit sindiran yang terus menyeruak
agar penutup hati mereka segera tersibak

Ahhh...
tapi sepertinya hati mereka telah membeku
tak lagi mampu merasakan apa yang berlaku
seenak dan sesuka karena jabatan yang dipangku
padahal semua hanya sekilas dan semu

Tentang Blog Ini


Laman

Pages

Popular Posts

Labels

Diberdayakan oleh Blogger.

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "