karena dia hanya mencari rezeki
yang lebih berlimpah nan berkah
haruskah dijegal dengan argumen
yang bernada sentimen?
ada riak-riak sinyalemen
tanda kekecewaan yang terurai
tapi masih belum jua disadari
dan terus menyerang
yang hendak hengkang
mestinya...
biarlah itu menjadi jalannya
tak perlu dikudeta niatan itu
cukup beri sedikit pengertian
dan rasanya akan dipahami penjelasan
karena tuntutan kebutuhan
ku yakini itu...!
andai saja bisa dicapai sejahtera
dirangkai dengan sikap yg tak meraja
merakyat, merasa sama rata
tanpa jeda yang membangun kasta
yakin semua akan bertahan
pada pijakan yang sama
tempat dimana
nurani yg berkuasa...
tak bisakah sang penguasa membaca
atau pura-pura bodoh tak mengira
karena anggapannya itu yang salah
masih banyak berkeliaran tuna karya
yang ingin dan siap diperbudak
sekehendak hati yang rusak
tanpa pernah introspeksi..!